Herve Renard kembalikan aura positif Arab Saudi, timnas Indonesia harus waspada

Herve Renard kembalikan aura positif Arab Saudi, timnas Indonesia harus waspada

Herve Renard kembalikan aura positif Arab Saudi, timnas Indonesia harus waspada

NACIONVIRTUAL.COM – Timnas Indonesia akan waspada saat menghadapi Arab Saudi di laga Grup C selanjutnya di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 babak 3 besar Zona Asia Laga ini akan digelar di Stadion utama Gelora Bung Karno Jakarta pada Selasa (2024-11-19).

Laga ini sangat penting untuk peluang Garuda melaju ke Piala Dunia 2026. Thom Haye dan teman-temannya membutuhkan kemenangan penuh untuk mempertahankan harapan mereka. Sebelumnya, kami mengalami kekalahan 0-4 dari Jepang di kandang, menambah tekanan untuk meraih hasil positif di laga berikutnya.

Sementara itu, timnas Saudi berada dalam momentum positif setelah sukses bermain imbang 0-0 dengan Australia. Mereka baru saja menunjuk Helve Renard sebagai pelatih baru mereka, menggantikan Roberto Mancini. Kehadiran Leonard tentu menjadi tantangan tersendiri bagi tim Shin Taeyeon.

Pelatih asal Prancis, Herbe Renard, memiliki pemahaman mendalam tentang kekuatan dan kelemahan timnas Saudi. Setelah menjabat sebagai pelatih Green Falcons dari 2019 hingga 2023, ia diangkat kembali pada 2024 menyusul pemecatan Roberto Mancini oleh Federasi Sepak Bola Saudi (SAFF) selama 10 bulan.

Dengan reputasi yang mengesankan, Leonard telah membangun sejarah bersama timnas Saudi di Piala Dunia 2022. Berikut ulasan lebih detail tentang karir dan prestasi pelatih ini.

Herve Renard merupakan pelatih yang tidak terlepas dari sejarah sepak bola Afrika, khususnya dalam hal strategi dan prestasi. Dia mencetak rekor yang tak tertandingi oleh pelatih lain dan menjadikannya sebagai salah satu pelatih terkemuka di benua itu.

Saat ini, Leonard memegang posisi pelatih pertama yang menjuarai 2 gelar Piala Afrika (AFCON) di 2 tim berbeda. Prestasi itu dimulai pada 2012, ketika ia memimpin Zambia meraih gelar juara. Pada edisi tersebut, Zambia tampil luar biasa dengan rekor tak terkalahkan hingga akhirnya tercapai.

Di final, Zambia menghadapi Pantai Gading dalam pertandingan yang mendebarkan. Setelah waktu yang biasa berakhir tanpa gol, permainan dilanjutkan ke adu penalti. Zambia menang dengan skor 8-7, menandai momen bersejarah dalam sepak bola Afrika.

Empat tahun setelah kesuksesannya di Zambia, Leonard kembali mencatatkan prestasi gemilang di Pantai Gading. Pada AFCON edisi 2015, ia memimpin timnya meraih performa dominan dan tak terkalahkan sepanjang turnamen. Di final, Pantai Gading bertemu Ghana dan harus melalui adu penalti untuk menentukan juara lagi.

Di momen menegangkan itu, Pantai Gading menambah koleksi Trofi AFCON, mengukuhkan posisi Leonard sebagai pelatih legendaris di dunia sepak bola Afrika dan mampu menang dengan skor 9-8.

Penampilan Herbe Renard di Piala Afrika menunjukkan kemampuannya untuk menyusun strategi dan memimpin tim menuju kesuksesan. Dengan 2 gelar dari 2 negara berbeda, ia telah menciptakan rekor yang sulit ditandingi dalam sejarah sepak bola Afrika.

Sang pelatih, Elbe Renard, lahir pada tahun 1968 pukul 9.30 WIB, memiliki rekam jejak yang cemerlang di level timnas, namun prestasinya di level klub sangat minim. Leonard telah membuktikan kemampuannya dengan membawa 2 tim berbeda ke Piala Dunia.

Pengalaman pertama Leonard di Piala Dunia terjadi pada 2018, saat ia memimpin timnas Maroko di Rusia. Sayangnya, perjalanan mereka tidak berjalan mulus dan Maroko harus puas berada di posisi caretaker di Grup B dengan hanya meraih 3 poin dari 1 pertandingan.

Setelah pengalamannya di Maroko, Leonard mengambil peluang baru dengan mengurusi timnas Saudi. Di bawah kepemimpinannya, Green Falcons mampu lolos ke Piala Dunia 2022 yang diadakan di Qatar. 1 salah satu momen paling berkesan adalah saat timnya mengalahkan Argentina dengan skor 2-1, sebuah pencapaian yang menjadi sorotan dunia. Keberhasilan Leonard tidak berhenti sampai di situ. Dia kemudian ditunjuk sebagai pelatih tim Nasional Wanita Prancis untuk Piala Dunia Wanita 2023. Penunjukan ini membuat Leonard terkenal dalam sejarah sebagai pelatih pertama yang mengelola 2 tim berbeda di Piala Dunia tahun yang sama.

Herbe Renard telah menunjukkan dedikasi dan kemampuan yang luar biasa di dunia sepak bola internasional. Perjalanan di level klub belum secerah timnas, namun prestasi yang diraihnya di Piala Dunia menunjukkan bahwa dia adalah pelatih yang patut dipertimbangkan.

herv Ren Renard, seorang pelatih dari Aix-les-Bains, Prancis, terkenal dengan pendekatan bola langsungnya yang sangat efektif dalam permainan. Gayanya telah membawanya ke kesuksesan internasional, termasuk gelar Piala Afrika 2012 dan 2015.

Dalam perannya sebagai pelatih timnas Saudi, Leonard bermain dalam 2 formasi besar, yaitu 4.-3-2- Lebih suka 1 dan 4-3-3. Kedua skema tersebut dirancang untuk memaksimalkan kecepatan pemain sayap, menciptakan peluang untuk serangan yang cepat dan efektif.

Pendekatan defensif yang diadopsi Leonard di Arab Saudi mengandalkan struktur block press dengan garis-garis tinggi dan permainan pers yang intens. Kombinasi strategi ini menjadi ciri khas Leonard dan terbukti efektif dalam berbagai pertandingan.

1, salah satu momen paling berkesan dari kepemimpinan Leonard adalah kemenangan Arab Saudi atas Argentina di babak penyisihan grup Piala Dunia 2022. Mereka tertinggal dari gol Lionel Messi pada menit ke-10, namun Saudi membalikkan keadaan dengan mencetak dua gol untuk Saleh al-Sherri (48′) dan Salem al-Dawsari (53′).

Dalam pertandingan melawan Australia pada 2024-11-14, Leonard kembali menunjukkan kemampuannya mengelola tim. Dia hampir mencetak satu poin penuh dari tuan rumah oleh Arab Saudi. Namun, kontroversi pecah ketika gol Sultan Arganam di menit akhir tidak diizinkan oleh wasit Uni Emirat Arab Adel Ali Ahmed. Wasit menetapkan Ali al-Brahi berada dalam posisi offside saat gol terjadi, meski bola tidak mengenai dirinya.

Keputusan ini menimbulkan kontroversi, tetapi menunjukkan betapa ketatnya kontrol VAR dalam permainan modern.

Baca juga: Timnas Indonesia batasi pemanggilan pemain untuk Piala ASEAN 2024

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *