Mbappe lagi jadi, Real Madrid menyesal tak tinggalkan Joselu
NACIONVIRTUAL.COM – Kylian Mbappe kembali menjadi sorotan tajam, karena dinilai belum menunjukkan performa terbaiknya di Real Madrid. Dalam keadaan seperti ini, Steve McManaman menyebutkan bahwa masih ada kesempatan untuk memperhitungkan kembali Joselu. Terbaru, Mbappe gagal membawa Real Madrid meraih kemenangan atas Liverpool dalam lanjutan Liga Champions pada Kamis (28/11) dini hari WIB, di mana El Real kalah 0-2.
Mbappe sebenarnya memiliki peluang golden ketika menjadi eksekutor penalti di menit ke-61 untuk menyamakan kedudukan, namun sayangnya, tembakannya ke arah kanan gawang berhasil ditepis oleh Kelleher. Meskipun telah mencetak sembilan gol dari 18 pertandingan di semua kompetisi, penilaian terhadap Mbappe masih belum memenuhi ekspektasi.
Ia juga bermain di posisi penyerang tengah, yang bukan merupakan posisi idealnya, sementara posisi winger di kanan dan kiri telah ditempati oleh Rodrygo dan Vinicius.
Steve McManaman, yang merupakan mantan pemain Real Madrid, menunjukkan simpati kepada Mbappe. Menurutnya, kegagalan penalti Mbappe melawan Liverpool akan menambah tekanan pada pemain asal Prancis tersebut.
“Media akan bersikap lebih kejam kepada Mbappe. Madrid jelas sedang mengalami masa sulit dengan performa pemain yang tidak maksimal. Keadaan semakin buruk, ditambah dengan momen penalti Mbappe yang gagal,” ujarnya kepada TNT Sports.
McManaman menegaskan bahwa bukan rahasia lagi jika Kylian Mbappe lebih cocok dimainkan sebagai penyerang sayap. Dia bukan tipikal pemain nomor 9, sehingga seharusnya Joselu tetap dipertahankan.
“Madrid membutuhkan penyerang tengah. Mbappe memang hebat dalam mencetak gol, namun itu bukan posisi murninya karena ia lebih senang bermain di area sayap. Madrid sebaiknya mempertahankan Joselu,” tegasnya.
Joselu adalah striker ‘darurat’ yang dipinjam oleh Real Madrid dari Espanyol pada musim 2023/2024. Sayangnya, ia langsung dilepas ke klub Qatar, Al Gharafa, saat Mbappe bergabung pada musim panas lalu.
Sebagai penyerang tengah murni, pemain berusia 34 tahun ini berhasil mencetak 17 gol dari 49 pertandingan musim lalu, meskipun sebagian besar tampil sebagai pemain pengganti dan banyak golnya merupakan gol-gol krusial.